Helaran: KESENIAN REAK DOGDOG CINUNUK
REAK DOG DOG CINUNUK
Gambar
1. Reak Dogdog Juarta Putra
Kesenian reak dog dog di daerah desa
Cinunuk telah ada sejak zaman dahulu. Reak berasal dari kata ‘ngareah-reah’ atau ngaramekeun, memeriahkan, meramaikan. Menurut informasi yang
berkembang di masyarakat, seni reak bukanlah kesenian asli cinunuk melainkan
seni tradisional yang berasal dari Kabupaten Sumedang, tepatnya daerah
Rancakalong. Adapun seni reak tersebut menyebar hingga ke daerah Cileunyi,
Cinunuk, Cibiru, dan Ujung Berung, pada mulanya di bawa oleh para pedagang dari
Kabupaten Sumedang sekitar tahun 60-an.
Kesenian reak di Ciguruwik ini berkembang
tidak lepas dari peranan abah Juarta, abah Juarta adalah orang pertama yang
membuat grup kesenian reak di daerah ciguruwik ini.
Seni reak merupakan perpaduan dari
berbagai jenis kesenian (seni tari, seni topeng, dan seni karawitan) yang
menghasilkan suatu bentuk seni yang meriah, membuat hiruk pikuk, dan
sorai-sorai para penonton menjadi bagian dari kesenian reak ini. Karena hiruk
pikuk dan sorai-sorai dari penonton itulah, maka kesenian ini disebut ‘seni
reak’.
Selain asal usul adanya seni reak seperti
disebutkan di atas, ada pula cerita rakyat yang berkaitan dengan asal mula
munculnya seni reak. Menurut cerita, seni reak lahir sekitar abad ke-12 dimana
pada saat itu Prabu Kiansantang, putera Prabu Siliwangi bermaksud untuk
menyebarkan agama islam di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat. Seperti yang
diketahui, dalam agama islam, laki-laki wajib hukumnya untuk di khitan (sunat).
Namun pelaksanaan khitanan bagi anak-anak ini mendapat kendala karena si anak
selalu merasa ketakutan untuk di khitan. Oleh karena itu, para sesepuh di
Sumedang berpikir bagaimana caranya agar anak-anak yang akan di khitan tidak
takut. Maka diciptakanlah suatu jenis kesenian yang disebut “seni reak”.
FUNGSI SENI REAK
Kesenian reak ini berfungsi sebagai
pengiring arak-arakan petani ketika panen tiba, yaitu ketika para petani
mengangkut hasil panen nya menuju leuit
(lumbung padi), sepanjang jalan dari sawah menuju leuit, para petani di iringi
dengan kesenian reak ini. Tujuannya adalah meramaikan musim panen petani. Namun
seiring berjalannya waktu, karena respon masyarakat begitu positif kepada
kesenian reak ini, maka banyak masyarakat yang meminta kesenian reak ini
sebagai pengiring atau pengarak untuk anak-anak nya yang di khitan, anak yang di
khitan duduk di atas tempat duduk (bisa berbentuk sisingaan, rajawali, atau
semacamnya) yang kemudian di angkat oleh beberapa orang sambil di arak
mengelilingi kampung dengan iringan musik reak yang khas. Salah satu iringan
yang digunakan dalam kesenian reak ini adalah waditra dog dog, sehingga kesenian
reak ini sering disebut juga dengan kesenian dog dog atau reak dog dog.
Gambar 2. Arak-arakan reak dogdog
Bentuk Pertunjukan
Secara
umum bentuk pertunjukan seni reak dogdog adalah helaran. Namun dalam bahasa
masyarakat Cinunuk, dikenal dengan istilah arak-arakan atau iring-iringan.
Dalam artian, kesenian itu dipertunjukkan dengan cara arak-arakan atau
mengelilingi kampung sebagai alat untuk menarik masa.
Selain itu, bentuk
pertunjukan seni reak dogdog ada dua, yaitu dogju (dogdog maju) dan dogcing
(dogdog cicing). Dalam bentuk dogju (dogdog maju), pertunjukan dilaksanakan dengan
cara berkeliling kampung. Sedangkan dalam bentuk dogcing (dogdog cicing),
pertunjukan hanya dilaksanakan disekitar halaman yang punya hajat. Ataupun
bentuk pertunjukan nya ini digabung menjadi satu, setelah arak-arakan baru para
pemain reak diam di tempat untuk melanjutkan pertunjukannya (biasanya
dilanjutkan dengan bangbarongan, sekaligus pertunjukan kesurupan).
Gambar 3. Kuda Lumping
dalam reak dogdog
Gambar 4.
Ritual/atraksi dalam reak dogdog
Gambar 5. Atraksi dalam
kesenian reak dogdog
Gambar 6. Pertunjukan
dalam kesenian reak dogdog
Iringan
Alat musik yang digunakan dalam proses pertunjukan seni
reak dogdog di antaranya vokal/sinden, tarompet penca, kendang penca, kecrek,
kempul/goong, tilingtit, tong, brung, badubamplak, dan bedug.
Personil
Di dalam kesenian reak ini, biasanya
melibatkan banyak anggota. Terkadang juga para penonton ikut meramaikan acara
reak dogdog ini sebagai bentuk spontanitas dari para penonton.
Masing-masing
personil memiliki tugas sebagai berikut : pemegang kendang penca, pemegang
tarompet, vokalis/sinden, pemegang goong/kempul, penari, pemegang kecrek, pemegang
bangbarongan, pemegang sisingaan, pemegang sound (biasanya didorong oleh
gerobak), dan pemegang dogdog.
Penulis : Triandani Adi Wibawa
NIM : 18123108
Saftadi Hermana. 2014. Pertunjukan Seni Reak Dogdog di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Seni Pertunjukan.
Institut Seni Budaya Indonesia. Bandung.
Comments
Post a Comment