Ngaruat Bumi: PERANG TOMAT


PERANG TOMAT

Gambar 1. Perang tomat
Perang tomat merupakan salah satu bagian dari acara Ngaruat Bumi, dimana Perang tomat ini menjadi acara pamungkas atau acara puncak. Perang tomat merupakan kebudayaan asli Kampung Cikareumbi Desa Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Rt. 01/03. Perang tomat ini sudah menjadi kebudayaan Kampung Cikareumbi sejak tahun 2011 yang ditemukan pertama kali oleh Abah Nanu. Perang tomat ini merupakan bentuk protes kepada pemerintah karena harga tomat yang murah dan tidak laku, selain itu juga perang tomat ini memiliki simbol yaitu membuang sifat buruk yang ada pada diri kita. Tomat yang digunakan ialah tomat busuk, karena apabila dilempar mengenai anggota tubuh tidak terasa sakit. Acara  perang tomat ini terbuka untuk umum, jadi siapapun boleh ikut serta dalam kegiatan ini. Perang tomat ini dilaksanakan di sepanjang Desa Cikareumbi, sehingga pada saat perang tomat, jalan akan ditutup.

Gambar 2. Gladiator
Perang tomat dilaksanakan pada acara puncak dari Ngaruat Bumi, biasanya di hari kedua atau hari ketiga. Jadi hari pertama itu masyarakat Desa melakukan kegiatan Ngaruat Bumi yang berisikan tentang rujak 7 rupa, memotong kambing/ayam di hutan dan harus dibumbui lalu dikubur, dan membuat bubur merah bubur putih. Setelah kegiatan Ngaruat Bumi di hutan, lalu masyarakat Kampung Cikareumbi melakukan tradisi Hajat Buruan yang berupa makan tumpeng bersama di halaman rumah mereka. Lalu keeseokan harinya sebelum perang tomat dimulai, ada arak-arakan terlebih dahulu. Arakan-arakan ini dimulai dari ujung Kampung Cikarembi menuju gerbang depan Kampung Cikareumbi. Adapun tarian-tarian sebelum perang tomat dilaksanakan, tarian itu menggambarkan keseharian masyarakat Kampung Cikareumbi yang mayoritasnya adalah petani. Selama arak-arakan dan tarian, mereka diiringi oleh alat musik tradisional sunda seperti tarompet, kendang, kempul. Setelah itu baru dimulailah perang tomat. Masyarakat boleh mengambil tomat yang telah disediakan di dalam keranjang di pinggir jalan kemudian bebas untuk melemparkan kepada siapa saja.
Gambar 3. Arak-arakan
Persiapan untuk perang tomat ini sekitar 1 minggu sebelum acara. Adapun pengumpulan tomatnya yaitu 3 hari sebelum acara. Kegiatan masyarakat selama 1 minggu sebelum acara perang tomat ialah menyiapkan aksesoris yang berasal dari tanaman, baik itu topi, kalung, dan masih banyak lagi.
Gambar 4. Aksesoris yang dibuat.
Perang tomat ini biasanya diadakan setelah hasil panen tiba. Akan tetapi, semakin kesini pemerintah yang menentukan kapan perang tomat dilaksanakan. Namun dengan begitu, tidak menutup kemungkinan masyarakat Kampung Cikareumbi bergantung pada tanggal pemerintah, apabila pemerintah tidak menentukanpun masyarakat Kampung Cikareumbi akan tetap mengadakan acara tersebut. Diantara RW yang ada di Kampung Cikareumbi, tidak semua RW melaksanakan kegiatan tersebut.
Sekarang, perang tomat di Kampung Cikareumbi Desa Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat sudah mulai banyak dikenal orang. Bahkan semakin kesini, perang tomat tidak hanya diikuti oleh warga Kampung Cikareumbi saja, akan tetapi masyarakat dari luar kotapun berantusias untuk mengikuti acara ini.

Penulis : Ari Kresnayuda
NIM     : 18123121

(Sumber : Feni (Siswi SMKN 1 Cimahi), https://www.youtube.com/watch?v=lapuUTTfWyo (Film Dokumenter Perang Tomat), https://www.youtube.com/watch?v=0E0NYCo11aM (SINDONEWS), https://www.youtube.com/watch?v=67R4yWYmbEw (NET JABAR)).

Comments

Popular posts from this blog

KAWIH WANDA ANYAR

KESENIAN BEROKAN

Helaran: KESENIAN REAK DOGDOG CINUNUK