SENI SANDIWARA


SANDIWARA

Gambar 1. Adegan berdialog saat sedih

            Pada masa colonial, berkembang seni toneel (sandiwara), yang ikut memepengaruhi lahirnya sandiwara daerah semaca, ketoprak. Pada masa sebelum kemerdekaan, seni semacam ini di Indramayu awalnya di sebut setprak, kemudian ada juga yang menrbut masres, dan sejak decade 1970-an lebih dikenal dengan sebutan sandiwara. Ihwal penyebutan setoprak merupakan logat lidah wong Dermayu untuk penyebutan seni ketoprak. Akan halnya sebutan masres, sesungguhnya “masres” adalah nama sebuah kelompok di daerah Bedulan/Suranenggala Kabupaten Cirebon. Lama-kelamaan masyarakat menyebut kesenian tersebut adalah masres.
            Gejala bahasa ini merupakan perluasan makna (ameliorasi) yang disebabkan oleh factor-faktor social. Demikianlah, air minum kemasan disebut Aqua (padahal Aqua adalah nama merekair minum kemasan) pompa air disebut Sanyo (padahal Sanyo adalah nama merek pompa iar), sehingga seni sandiwara di Indramayu dan Cirebon pernah disebut sebagai masres (padahal Masres adalah nama kelompok seni sandiwara).

Gambar 2. Adegan sedang negosiasi bersama penjaga kerajaan

            Diperkirakan di Cirebon muncul tahun 1940-an. Sebelumnya sudag ada seni reog Cirebonan, Reog Sepat, yang ceritanya dari konteks kehidupan sehari-hari. Saat yang sma terdapat kesenian yang disebut toneel/ stambul/ ketoprak grup Cahya Widodo dengan cara ngamen. Tahun 1965 ada nama kelmpok “Masres” di Desa Bedulan/suraneggala Cirebon. Masres , menuntut Lubis (2011:392:-393) adalah nama sejenis benang yang digunakan untuk membuat jarring ikan.
            Di Indramayu muncul pada tahun 1950-an yang dipelopori Domo Suraji dengan gruup sandiwara “Cendrawasih” di Desa Lohbener. Domo banyak berperan sebagai pelau dengan peran protagonist (seri), tetapi terkadang juga menjadi penari pembuka ataupun pelawak, di samping sebagai sutradara. Selepas dari Cendrawasih, ia masuk grup-grup lainya, seperti Panglipur Manah (di Lohbener) Chandra Kirana (Gersik Cirebon), dan Indra Putra (Cangingan Karangaampel Indramayu).

Gamabar 3. Pertarungan sesama penjaga

             Tema yang di angkat seni sandiwara sebenarnya adalah gambaran pemerintah dan rakyat dalam sebuah kerajaan yang diidealkan. Setting yang diambil berlatar kerajaan atau kesultanan pa suatau zaman di Pulau Jawa. Pemeranya adalah gambarab ideal putri raja yang cantic, pangeran yang tampan, raja yang sakti, permaysuri yang sbar, patih yang bijaksana, atau pun tokoh antagonis pejabat yang jahat ataupun simbolbeberapa buta (raksasa). Gambaran tersebut mengidealkan bagai mana negra harus mampu menyingkirkan musuh sekaligus memakmurkan rakyatnya. Seni sandiwara meriah booming sejak 1960-an hingga decade 1990-an.
Sandiwara adalah istilah yg diciptakan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Mangkunegara VII. Istilah Sandiwara berasal dari kata sandi yg berarti rahasia dan wara yg berarti pengajaran. Jika disimpulkan bisa berarti pengajaran yg disampaikan secara rahasia atau pesan yg tersirat. Sandiwara sendiri merupakan jenis karya seni dua dimensi yaitu sebuah karya seni yg dapat dipandang sebagai karya sastra (naskah atau teks) dan seni pertunjukan. Keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Pada kenyataannya, Sandiwara sebagai seni pertunjukan -dimana dalam pertunjukannya menampilkan lakon drama dan tembang lagu- membutuhkan naskah lakon yg merupakan seni sastra.

Gambar 4. Pangung pertunjukan tampak depan


            Dan samapai saat ini sandiwara adalah seni pertunjukan yang sering di tontonkan dimasyarakat setiap kali ada hajatan maupun acara-acra tertentu. Dalam pertujukan tersebut sama halnya denga Wayang Kulit, yang dipertontonkan samapi suntuk malam. Alat pengiring yang di gunakan adalah seperangkat gamelan pelog-salendro, Bangsing (seruling) biasanya lebih menojol untuk bermelodi dan mengiringi Sinden saat menembang. Bahasa di gunakan adalah bahasa Jawa yang berkembang di Indramayu dan Cirebon.




Penulis : Muhamad Jaya Ningrat
NIM     : 18123118
Sumber Tulisan : Buku  Supali Kasim, BUADAY DERMAYU Nilai-nilai Hisoris, Estetis, dan Transendental.  Pestakadjati, 2013
Suber Foto : Dokumentasi pribadi SAM N 1 TERISI
SILAHKAN KLIK LINK DI BAWAH  UNTUK MENONTON VIDIO

Comments

Popular posts from this blog

KAWIH WANDA ANYAR

KESENIAN BEROKAN

Helaran: KESENIAN REAK DOGDOG CINUNUK